IDENTIFIKASI KELOMPOK-KELOMPOK SUKU DAYAK DI KALIMANTAN BARAT


Abstrak :

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan budaya kelompok-kelompok Suku Dayak di Kabupaten Sintang dan Melawi sebagai salah satu bagian dari kekayaan kultur masyarakat Kalimantan Barat. Hal itu seirama dengan UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, khususnya pasal 1 ayat 3 dikatakan bahwa ketahanan budaya dan kotribusi positif budaya penting untuk ditingkatkan ditengah-tengah peradaban dunia saat ini. Tujuan yang di ulas melalui penelitian ini yakni: (1) Mendeskripsikan identitas kelompok suku Dayak yang mencakup aspek sebaran, sejarah asal usul, kesenian, religi tradisional, adat dan hukum adat, sistem mata pencaharian serta teknologi tradisional; (2) Menganalisis rekontruksi identitas kelompok-kelompok suku Dayak dengan proses migrasi bangsa Autronesia; dan (3) Menganalisis dinamika identitas kelompok-kelompok suku Dayak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dipadukan dengan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pertama, identitas kelompok suku Dayak di kedua Kabupaten tersebut terbagi menjadi dua warna. Warna pertama, menghasilkan nama-nama kelompok suku yang memiliki cirinya masing-masing sebagai penandanya, ciri yang dimaksud diantaranya terdiri dari narasi mengenai sejarah asal usulnya, sebaran, struktur adat dan sistem adat istiadatnya, sistem religi tradisional dan keseniannya memunculkan identitas yang khas yang merupakan hasil kontruksi ide/gagasan indigenous people mereka yang kemudian menjadi nama-nama kelompok suku yang bersifat khas/lokal dimana kedudukannya cenderung tersebar dan tidak dibatasi oleh wilayah administatif. Kelompok-Kelompok Suku yang dimaksud yakni terdiri dari 34 kelompok suku di Kabupaten Sintang dan 19 kelompok suku di Kabupaten Melawi. Warna kedua, bahwa kontruksi identitas hubungan kekerabatan antara bangsa Autronesia dan kelompok suku Dayak dikedua Kabupaten tersebut adalah mengasil beberapa model. Di Kabupaten Sintang terbagi ke dalam dua model yakni : model pertama, kelompok suku Dayak berdialek Deman, Sebaruk, Bugau Seberuang, Desa, Mualang, Iban secara berjenang ke atas bertalian dengan Varian Ibanik, Melayu Polinesia Barat, Melayu Polinesia, dan Autonesia. Model kedua, Dialek Uud Danum, Cihie, Melahui, Mentebah Limbai, Linoh, Unau, Kebahan, Tebidah, Sekujam, Sekubang, Lebang Nado secara berjenjang keatas memiliki hubungan dengan Varian Ot Danum, Melayu Polinesia Barat, Melayu Polinesia, dan Autonesia. Sementara itu untuk di Kabupaten Melawi, hanya terdiri dari satu model yakni Dialek Keninjal, Ela/Ola, Barai, Randuk, Nyadom, Ransa, Limbai, Linoh, Pangin dan lain sebagainya secara berjenang ke atas bertalian dengan Varian Ot Danum, Melayu Polinesia Barat, Melayu Polinesia, dan Autronesia. Kedua, terkait dengan dinamika eksistensi identitas kelompok-kelompok suku Dayak di kedua kabupaten tersebut, tantangan-tantangan yang disoroti mencakup pola komunikasi yang berubah, pewaris kebudayaan yang menyurut, dokumentasi dan riset yang belum komprehensip, budaya tradisional acapakali dibenturkan dengan kehadiran agama samawi dan tradisi modern, menurunnya pengaruh tokoh adat tradisional dan kelembagaannya, berkurangnya aktifitas berladang dan hutan sebagai bagian yang menjadi warna pelaksanaan adat Dayak, terjadinya penyederhanaan budaya dayak, serta daya tarik budaya Dayak yang masih terbatas manfaatnya sebagai komuditas politik dan ekonomi.

Link Terkait

STATISTIK PENGUNJUNG

Sedang Online
0

Hari Ini
0

Bulan Ini
0

Keseluruhan
0

Total Hits
0

Kontak Kami

Bidang Inovasi dan Teknologi

LITBANG PROV. KALBAR

Jl. Dr. Sutomo Nomor 1 Pontianak, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78116

email : litbang@kalbarprov.go.id

Peta Lokasi